Njajan.com - Masyarakat Indonesia seakan tak dapat dipisahkan dari makanan pedas. Bahkan bagi sebagian orang, tidak berselera makan jika tidak ditambah sambal. Tak terkecuali di bulan Ramadan, banyak juga yang langsung menyantap hidangan pedas ketika berbuka puasa. Lalu, amankah makan pedas ketika berbuka puasa?
Baca juga: 11 Tips Ampuh Mencegah Dehidrasi Saat Puasa
Manfaat dan Efek Samping Makan Pedas Ketika Berbuka Puasa
Dikutip dari CNN Indonesia, dr. Ari Fahrial Syam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyatakan bahwa mengonsumsi makanan pedas saat buka puasa diperbolehkan serta masih aman, asal tidak berlebihan dan tidak sedang mengalami masalah pencernaan.
Kandungan capsaicin dalam cabai dapat meningkatkan nafsu makan dan mengurangi sakit kepala karena analgesik di dalamnya. Makanan pedas seperti cabai dapat mempermudah buang air besar untuk orang yang kurang minum dan kurang bergerak.
Cabai juga mengandung serat, vitamin A, vitamin C, mineral, dan antioksidan. Manfaat lainnya, cabai membantu meningkatkan metabolisme sehingga pembakaran kalori lebih maksimal.
Namun konsumsi makanan pedas terlalu banyak bisa memicu sakit maag hingga diare. Bagi penderita wasir, makanan pedas dapat memicu rasa panas pada anus, bahkan pendarahan ketika buang air besar.
Baca juga: 12 Menu Buka Puasa dari Berbagai Daerah di Indonesia
Mengatasi Rasa Panas di Perut dan Mulut Akibat Makanan Pedas
Jika memang Anda tak bisa berpisah dari cabai meski perut mulas dan panas setelah memakannya, cobalah lakukan beberapa cara ini untuk mengatasinya.
1. Hindari makan pedas ketika perut kosong
Perut kosong yang tiba-tiba diisi dengan makanan pedas akan kaget. Akibatnya asam lambung naik dan menyebabkan sakit perut. Terlebih jika Anda mempunyai ulkus lambung, iritasi usus atau gangguan pencernaan lain. Ketika berbuka puasa, sebelum makan pedas sebaiknya Anda memakan makanan manis terlebih dahulu.2. Perhatikan porsi makan
Makanan pedas memang dapat menaikkan selera makan, sehingga menjadikan lupa diri dan makan berlebihan. Makanlah secukupnya meski Anda masih ingin menambah untuk menghindari masalah saluran pencernaan.3. Jangan makan pedas sebelum tidur
Makan pedas sebelum tidur bisa mengakibatkan sakit perut yang mengganggu. Selain itu juga meningkatkan risiko refluks asam lambung karena isi perut mengalir ke kerongkongan ketika tidur. Jika ingin makan pedas, makan dengan jarak minimal 3 jam sebelum tidur.4. Minum susu
Minum setengah gelas susu dapat menetralkan asam pada lambung setelah mengonsumsi makanan pedas. Tidak perlu minum terlalu banyak agar tidak menimbulkan begah. Kemudian duduk tegak selama sekitar 30 menit.5. Antasida atau antacid
Meminum antacid dapat mengatasi rasa panas yang timbul karena memakan makanan pedas. Tetapi sebelum meminumnya, perhatikan petunjuk dan dosis yang dianjurkan. Obat ini biasa digunakan untuk mengatasi sakit maag yang kambuh karena makanan pedas.6. Berbaring
Berbaring telentang dengan posisi lurus dapat membantu mengatasi kepedasan. Letakkan bantal di bawah kepala, dengan posisi kepala 15-20 cm di atas kaki. Cara ini bisa mengurangi rasa panas dan terbakar di dalam perut.7. Menggosok gigi setelah makan pedas
Menggosok gigi tak hanya membersihkan gigi dan mulut, tetapi juga dapat meringankan sensasi pedas yang Anda rasakan. Gunakan pasta gigi herbal yang mengandung daun sirih dan jeruk nipis untuk mengurangi pedas dan menyegarkan mulut.Baca juga: Menu Sahur Terbaik untuk Anak yang Baru Berlatih Puasa
Nah, setelah mengetahui manfaat dan efek samping makan pedas ketika berbuka puasa, sebaiknya Anda lebih bijak dalam mengonsumsi makanan apapun. Apabila makanan tertentu berisiko mengganggu kesehatan, sebaiknya dihindari dulu agar Anda dapat fokus beribadah selama Ramadan. Jika artikel Njajan.com ini bermanfaat, silakan klik like dan share. Terima kasih.
Posting Komentar