Njajan.com - Belakangan film Crazy Rich Asians sedang viral karena menceritakan kehidupan orang-orang terkaya di Asia. Mereka seakan bebas melakukan apapun dengan harta kekayaannya. Bahkan, kalau ada pelatihan cara memotong pisang dengan biaya Rp 200 juta, mungkin langsung mereka ikuti.
Iya, untuk belajar memotong pisang ini bukan sekadar film belaka. Pasalnya, hal tersebut ada sekolahnya dan para siswa diwajibkan membayar Rp 200 juta hanya untuk belajar memotong pisang.
Ternyata, memotong pisang ada aturannya. Jadi, tidak sekadar dikupas kemudian buah pisang dimakan. Anda membutuhkan pisau dan garpu untuk mengupas kulit pisang.
Tata cara memotong pisang diajarkan oleh pakar etika Sara Jane Ho kepada murid sekolah kepribadiannya, Sarita Institute, di Shanghai dan Beijing, China.
Baca juga: 5 Cara Cepat Mengupas Kunyit Agar Tangan Tidak Kuning
Etika Memotong Pisang yang Benar
Lantas, sebenarnya gimana cara memotong pisang yang benar? Menurut pakar etika Sara, memotong pisang ada etikanya. Pertama-tama, potong kedua bagian ujung pisang.
Setelah itu, kupas kulit bagian atas dengan membelahnya dari sisi samping kiri ke kanan atau sebaliknya. Agar terlihat lebih rapi, letakkan 'sampah' kulit pisang tadi di ujung piring dengan bagian yang lebar menutupi dua potongan ujung tadi.
Mungkin terdengar sepele, tapi tahukah Anda, untuk belajar potong dan makan pisang yang elegan ini, para siswa Sara harus merogoh kocek US$ 16 ribu atau sekitar Rp 200 juta.
"Banyak orang yang bertanya kenapa harus bayar Rp 200 juta hanya untuk belajar memotong pisang? Jangan berpikir seperti itu karena apa yang kami ajarkan lebih dari itu," kata Sara yang menimba ilmu etika di Swiss, seperti dikutip dari Detik.com (26/9/2018).
Baca juga: Tips Membuat Tempe Goreng Renyah, Gurih, dan Garing untuk Lauk dan Camilan
Awal Berdirinya Sarita Institute
Sarita Institute didirikan sejak tahun 2015 oleh Sara dan sosialita Rebecca Li. Sarita Institute diklaim sebagai sekolah kepribadian pertama untuk kalangan atas di China.
Sekolah Sarita Institute didirikan karena semakin banyak 'orang kaya baru' di China. Nah, seiring dengan pertumbuhan tersebut, muncul kebutuhan untuk 'beradaptasi' dengan gaya hidup yang baru.
"Klien saya rata-rata adalah ibu yang ingin menyesuaikan kehidupannya dengan lingkungan baru sehingga mereka juga bisa mengajarinya kepada anak mereka yang ingin menjadi bagian dari masyarakat global," kata Sara.
Baca juga: Snack Makaroni Berhadiah Uang Rp 50 Ribu - Rp 100 Ribu Viral
Pelajaran di Sarita Institute
Pelatihan di Sarita Institute diadakan selama 10-12 hari. Para siswa Sarita Institute mendapat berbagai macam ilmu. Mulai dari table manners, cara berbusana, memilih pakaian dalam, memasak, hingga bersosialisasi dengan media sosial.
Tak hanya itu, sekolah ini juga menyediakan berbagai pelajaran lain, seperti belajar di luar negeri, membeli properti, berbisnis, berkeliling dunia, hingga mengirimkan anak mereka ke sekolah terbaik di dunia.
Ya beginilah kehidupan Crazy Rich Asians. Cuma belajar potong buah pisang saja sampai rela membayar Rp 200 juta. Kalau orang biasa, mungkin cuma mengupas kulit pisang, kemudian memotong-motong pisang sesuka hati.
Jika hal tersebut masih dianggap ribet, buah pisang tidak perlu dipotong, tapi setelah dikupas langsung dimakan. Sama seperti kebiasaan tim Njajan.com.
Oh iya, kalau di Indonesia ada sekolah kepribadian seperti Sarita Institute, apakah Anda akan mengikutinya?
Posting Komentar