Njajan.com - Nasi menjadi makanan pokok orang Indonesia. Sebagian besar masyarakat memang menyukai nasi. Bahkan, mereka merasa belum makan apabila belum memakan nasi. Berbicara tentang nasi, ternyata ada beberapa kesalahan masak nasi yang menyebabkan rasanya tidak enak.
Faktor penyebab nasi terasa tidak enak cukup banyak, seperti jenis beras yang digunakan, terlalu banyak air atau sebaliknya, alat untuk memasak, tingkat kebersihan, dan lain-lain. Dari sini, mungkin Anda sudah mengetahui apa saja yang menjadikan nasi tidak enak.
Baca juga: Resep Nasi Kuning Pakai Rice Cooker Mudah dan Praktis
Untuk memuaskan Anda, kami akan membahasnya lebih panjang. Sehingga, kesalahan-kesalahan dalam memasak nasi tidak akan terulang lagi. Anda yang sehari-hari makan nasi akan menjadi sangat menikmatinya.
1. Beras Tidak Dicuci
Dalam proses memasak nasi, beras harus dicuci dengan benar. Paling tidak, Anda harus mencuci beras berkali-kali sebelum dimasukkan ke dalam rice cooker atau panci. Sebab, di dalam beras terdapat debu atau kotoran saat proses produksi.
Ada yang mengatakan mencuci beras sebaiknya 3 kali bilas. Namun, Anda cukup memastikan saja bahwa air untuk mencuci beras sudah tidak terlalu keruh. Dengan begitu, kotoran yang menempel pada beras dapat dipastikan sudah sirna.
Meski begitu, tidak semua jenis beras harus dicuci. Jenis beras Arborio yang populer di Italia tidak perlu dicuci, bahkan beras tertentu di Jepang tidak boleh dicuci. Sebagai contoh, beras untuk membuat sushi tidak boleh direndam air karena dapat membuat teksturnya tidak ideal saat dicampur dengan cuka beras.
2. Takaran Air Kurang Pas
Air untuk masak nasi harus sesuai takaran. Biasanya kalau terlalu banyak air akan membuat nasi lembek, tapi apabila airnya terlalu sedikit malah terasa keras. Untuk beras putih di Indonesia, lebih baik ditambah 1,5 gelas takar air. Ini untuk beras dengan 1 gelas takar kecil.
Kalau Anda sudah terbiasa masak nasi, cukup dengan melihatnya saja, pasti takaran airnya sudah tepat. Ada juga masyarakat yang terbiasa menggunakan bagian ruas jari telunjuk. Biasanya ketinggian air dihitung dari permukaan beras sekitar satu ruas jari telunjuk.
Nah, untuk beras yang bulirnya panjang, maka takaran airnya harus lebih banyak. Misal, mau masak beras dengan 2 gelas takar, maka air yang dibutuhkan sekitar 3,5 gelas takar. Untuk beras merah, airnya lebih banyak 2 kali lipat dari beras putih biasa.
3. Sering Buka Tutup Panci
Apabila Anda masih memasak beras dengan panci, sebaiknya jangan terlalu sering membuka atau menutup panci. Hal ini mempengaruhi tekstur dan rasa nasi.
Berbeda jika Anda masak nasi menggunakan rice cooker, maka Anda tidak akan ingin mengintip seberapa matang nasi tersebut. Soalnya, rice cooker mempunyai indikator Cook dan Warm. Apabila nasi telah matang, maka indikator akan menyala Warm.
Sementara masak nasi di panci tidak ada indikatornya. Sehingga banyak orang membuka tutup panci untuk memastikan apakah nasi sudah matang atau belum. Padahal, hal tersebut dapat berpengaruh pada tingkat kematangan, tekstur, dan rasa nasi.
4. Mengaduk Nasi di Panci
Kesalahan Masak Beras (detik.com) |
Sering kali masyarakat yang masak beras menggunakan panci, mereka akan mengaduk nasi tersebut. Padahal, mengaduk nasi yang belum matang sempurna dapat memecah buliran beras dan akan menjadikan nasi tidak terlalu enak.
Oleh karena itu, sebaiknya pastikan dulu bahwa nasi sudah matang. Setelah itu, Anda baru boleh mengaduknya. Kasus seperti ini sering kali terjadi pada saat memasak nasi memakai panci.
5. Nasi Tidak Diberi Bumbu
Sebagian besar masyarakat di Indonesia sepertinya langsung memakan nasi yang sudah matang. Mereka tidak membumbui nasi tersebut karena tidak terbiasa. Berbeda dengan orang Jepang yang makan nasi sushi dengan bumbu.
Nasi-nasi di sana biasanya dibumbui dulu setelah matang dengan menambahkan cuka beras, garam, dan gula. Selain ditambah bumbu setelah nasi matang, Anda juga bisa mencampur bumbu pada air rendaman beras.
6. Nasi Langsung Dimakan Setelah Matang
Cara Memasak Nasi (detik.com) |
Orang-orang yang lapar selalu memakan nasi begitu matang. Jadi, begitu indikator rice cooker menyala Warm, mereka akan segera membuka tutupnya dan memakan nasi tersebut. Sebenarnya, hal tersebut tidak terlalu disarankan karena nasi belum tanak.
Tunggu beberapa waktu hingga nasi tanak, sehingga saat dimakan nasi menjadi pulen dan tidak menggumpal. Kalau nasi langsung dimakan setelah matang, maka lama-lama akan lengket butiran nasinya.
7. Tingkat Kebersihan Kurang
Rice cooker mudah sekali kotor, terlebih karena nasi sisa yang mengeras. Nasi yang sering dinamakan nasi aking ini biasanya terselip di sela-sela rice cooker. Kemudian, menjadikan rice cooker tersebut kotor hingga berkarat.
Saran kami, bersihkan rice cooker setelah nasi habis. Hal tersebut harus dilakukan secara rutin supaya kebersihannya selalu terjaga. Apabila tidak sempat membersihkan rice cooker, setelah nasi habis langsung rendam sisa nasi dengan air panas. Dengan begitu, saat Anda akan membersihkannya, seluruh kotoran bisa terangkat.
Demikian beberapa kesalahan memasak nasi yang menyebabkan rasanya tidak enak. Selain karena kesalahan tersebut, rasa nasi juga dipengaruhi dari jenis beras. Pastikan Anda membeli beras yang putih bersih dengan merek terkemuka. Kalau masak beras yang banyak kutunya, bersihkan dulu kutunya kemudian dicuci hingga bersih.
Baca juga: Fakta Menarik Nasi Goreng dan Cara Membuatnya
Semoga dengan mengetahui kesalahan dalam memasak nasi, Anda dapat menikmati cita rasa nasi yang pulen, tanak, dan gurih. Oh iya, tambahkan pula bumbu jika Anda menginginkan rasa nasi yang berbeda dari biasanya.
Jika artikel Njajan.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain. Terima kasih.
Posting Komentar